Jumat, 03 Januari 2014

spanduk


                
                     

                                TI,,,,,,,,, ookeee


    

    Terima kasih sekali kepada ibu saya tercinta, teman-teman dan tak lupa pada bapak Jasmansyah selaku dosen TI Kimia Unjani yang telah membantu dan memberikan dukungannya kepada saya untuk lebih maju lagi. Saya merasa agak merinding apabila sudah berhubungan dengan komputer karena jujur saja saya “gaptek” alias gagap teknologi hehehe, tapi setelah mempelajari ilmu TI saya jadi bisa bikin blog terus facebook mebuat saya bisa edit foto, bikin artikel, upload artikel dan materi belajar sampa deskripsikan satu tempat dan sharing cerita.   Terima kasih dosen buat ilmu yang telah di ajarkan,,semoga selalu bermanfaat ,,amin YRA

                        Gerak Lurus Berubah Beraturan   (GLBB)

   Pengertian GLBB sangatlah beragam. Tergantung sumber dan pemikiran masing-masing orang. Berikut adalah beberapa pengertian GLBB menurut beberapa sumber:
  • Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik (sumber: id.wikipedia.org).
  • Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= –) (sumber: bebas.xlsm.org).
  • GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan percepatan yang besar dan arahnya tetap (sumber: sidikpurnomo.net).
Konsep gerak lurus berubah beraturan dapat diaplikasikan untuk menganalisis peristiwa gerak vertikal dan gerak jatuh bebas. 

Contoh GLBB

a. Gerak Jatuh Bebas

Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol). Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2)

 

Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama dalam GLBB seperti yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h (ketinggian) dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g).
coba kalian perhatikan rumus yang kedua....dari ketinggian benda dari atas tanah (h) dapat digunakan untuk mencari waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan tahah atau mencapai ketinggian tertentu... namun ingat jarak dihitung dari titik asal benda jatuh bukan diukur dari permukaan tanah


sebagai contoh : Balok jatuh dari ketinggian 120 m berapakah waktu saat benda berada 40 m dari permukaan tanah?

jawab : h = 120 - 40 = 80 m



t = 4 s





Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
clip_image002234
clip_image002254
clip_image002274
Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v= kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)


 Gerak Vertikal ke Atas

Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt = 0). Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas....
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = - g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.



Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :


vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m) 
   
CONTO SOAL


1.   Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut! 

Pembahasan
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk  GLBB diperlambat: 




 2.       a) Saat batu berada di titik tertinggi, kecepatan batu adalah nol dan percepatan yang digunakan adalah percepatan gravitasi.  Dengan rumus GLBB:



b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai titik tertinggi:



c) Lama batu berada di udara adalah dua kali lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi.

t = (2)(5) = 10 sekon

Read more: http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/243-glb-glbb-gerak-lurus#ixzz2pLzFZM5T


                                                                                                                                           

Jumat, 13 Desember 2013

Nvidia Project Shield

Nvidia Project Shield 
Nintendo DS dan PS Vita akan mendapat teman baru dari NVidia. Project Shield ini merupakan perangkat game mobile berbasis Android yang menyenangkan. Untuk spesifikasi, Project Shield menggunakan prosesor Nvidia Tegra 4 quad-core dan Android Jelly Bean. Semua itu dikemas dalam sebuah perangkat dengan pengendali fisik yang sekilas mirip seperti kontroler Xbox dan layar sentuh 5 inci yang memiliki resolusi 720p. Nvidia juga menginformasikan ada beberapa game Android yang khusus dirancang untuk Project Shield seperti Arma Tactics, Blood Sword, Burn Zombie Burn, Dead Trigger 2, Real Boxing, Rochard dan lain-lain. Project Shield awalnya akan tersedia di Amerika Serikat dan Kanada terlebih dahulu di kwartal 2 tahun 2013. Belum ada kabar mengenai harga dan ketersediaannya di Indonesia, tapi kami prediksi Shield akan dipasarkan di kisaran Rp.5 juta.

Jumat, 18 Oktober 2013

laboratorium analisis batubara & gambut

Dalam batubara kita dapat menganalisa jumlah kalori dengan menganalisa menggunakan alat calorimeter dengan cara perbakaran menggunakan bom yang dalam proses pengerjaan 1 contoh batubara memakan waktu kurang lebih 15menit.
Analisa sulfur dengan cara sekitar 0,5 g sampel batubara halus ditimbang dalam perahu porselen,ditutupi oleh 0,5 g aluminium oksida. Perahu dipanaskan di dalam tabung dari furnace bersama aliran gas oksigen murni pada suhu 1350 ÂșC. Sulfur oksida dan klor oksida yang terbentuk diabsorbsi dalam larutan hidrogen peroksida, kemudian asam sulfat hasil reaksi sulfur dan asam klorida hasil reaksi klor, ditentukan secara titrimetri. Cara ini lebih cepat bila dibandingkan dengan cara Eschka, tetapi dengan cara ini akan diperoleh penjumlahan persentase sulfur dan klor. Untuk memperoleh persentase sulfur, sebelum titrasi harus ditambahkan merkuri oksianida (racun). Selain penentuan sulfur cara HTM yang diakhiri dengan titrasi, dapat pula diakhiri dengan mendeteksi gas sulfur dioksida menggunakan instrumen, misalnya dengan Leco sulfur determinator SC 132.
Dengan menggunakan alat automatik proximate determinator kita dapat secara langsung mengerjakan analisa kandungan air ((Moisture in Analysis), zat terbang (Volatile Matter), kandungan mineral (Ash Content) dan Fixed Carbon secara bersamaan dalam satu waktu.
Dalam penentuan specific garvity batubara kita dapap menganalisanya menggunakan cara menimbang 2gr batubara lalu masukan k dalam pikno yang telah terisi tipol ,lalumasukan k dalam vacum oven kurang lbh 10menit lalu tambahkan aquades,,kemudian diamkan dalam waterbath selama 30mnt atau sampai hilang gelembung.
Free Swelling Index merupakan suatu parameter seberapa jauh batubara akan memuai apabila dipanaskan. Sampel batubara dimasukkan ke dalam cawan khusus dan dipanaskan di dalam furnace. Kokas diamati profilnya dengan cara membandingkan bentuk kokas dengan bentuk profil kokas standar yang mempunyai nilai dari angka 1 sampai 9.
Abu (ash) merupakan produk samping proses pembakaran batubara. Hal tersebut menyebabkan nilai titik leleh abu penting sangat penting untuk diketahui secara pasti. Prosedur analisa dimulai dengan membentuk abu batubara menjadi seperti kerucut dengan bantuan cetakan. Abu yang telah berbentuk kerucut tersebut kemudian dipanaskan di dalam furnace.
Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H), nitrogen, (N), dalam batubara.Analisa ultimat ini sepenuhnya dilakukan oleh alat yang sudah terhubung dengan komputer.
sebenarnya masih ada beberapa analisa lagi yang dapat di lakukan di laboratorium batubara,namun cukup sekian dulu sedikit penjelasan dari saya tentang analisa batubar. Mohon maaf bila masih banyak kekurangan.

Tugas TI edit foto

Tugas TI edit foto